Jika kita bisa mengatur segala hal tentang hidup kita secara manual, tentu kita ingin hidup dengan bahagia, tentram, dan damai tanpa keresahan maupun penderitaan. Sayangnya, sang Pencipta selalu memiliki jalan-Nya untuk kita. Kita memiliki jalannya masing-masing dan mungkin suatu waktu dapat bahagia seperti apa yang kita inginkan di dalam benak kita.
Merasakan bahagia adalah keinginan semua orang, namun ketahuilah perbedaan antara benar-benar bahagia dan pura-pura bahagia. Umumnya, orang bisa dikenali apakah ia memang benar-benar bahagia atau hanya pura-pura. Dan sayangnya, pura-pura bahagia justru punya efek negatif terhadap kesehatan emosional.
Dilansir vemale.com dari situs time.com, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emotion menemukan bahwa berpura-pura bahagia bisa membuat orang cenderung terobsesi terhadap kegagalan dan perasaan negatif itu sendiri sehingga bukannya kebahagiaan sesungguhnya yang mereka rasakan, namun justru sebaliknya. Orang yang tidak benar-benar bahagia justru membuat dirinya sendiri lebih stres.
Lifealth |
Salah satu penulis penelitian sekaligus psikolog sosial University of Melbourne School of Psychological Sciences Australia, Brock Bastian, mengatakan, "Kebahagiaan adalah hal baik, tapi jika hanya pura-pura bahagia, maka hasilnya tak akan baik."
Penelitian yang membagi dua kelompok eksperimen ini menunjukkan betapa ini bisa mengubah bagaimana orang merespon pada perasaan-perasaan dan pengalaman negatif yang dialaminya dan membuat mereka semakin menyedihkan jika hanya diangankan saja.
Peneliti menemukan bahwa kelompok partisipan yang menyelesaikan tes yang sulit dikerjakan di dalam ruangan yang didesain agar orang tersebut bahagia, seperti menempelkan banyak kata-kata bahagia dan meminta mereka untuk merespon dengan bahagia dan ceria, justru menunjukkan reaksi sebaliknya.
Para partisipan justru merasa memaksakan diri dan memikirkan perasaan negatif lebih intens dibandingkan kelompok lain yang diminta melakukan tes biasa tanpa harus dipaksakan untuk bahagia. Secara kesehatan emosional dan mental, mereka juga lebih berisiko mengalami stres dan depresi serta tidak puas dalam hidup.
Jadi guys, jika kamu memang merasa masalah dalam hidup belum benar-benar kelar dan selama kamu masih belum bisa memaafkan dan berdamai dengan masa lalu yang menimbulkan perasaan negatif, sebaiknya kamu tidak memaksakan diri 'merasa bahagia'. Karena ternyata, pura-pura bahagia itu justru melelahkan dan membuatmu tampak menyedihkan lho.
Sumber:
Febi Anindyakirana, Penelitian Membuktikan Pura-Pura Bahagia Bikin Hidup Makin Menderita, vemale.com
No comments