Banyak hal yang bisa membuat karir kita menuju puncak bagaikan AFI Indosiar dan tidak sedikit pula hal-hal yang membuat kita terperosok di dalam karir sendiri. Contoh kecil hal-hal yang bisa membuat kita sukses dalam karir kita adalah "orang dalam" yang di zaman sekarang ini tentu sudah bukan hal yang langka menemukan hal-hal yang berkaitan seperti itu, namun sayangnya tidak semua orang memiliki orang dalam (orang luar banyak wkwkwk). Hal lain yang bisa mendongkrak karir kita adalah "uang". Tentu ini merupakan suatu rahasia yang bukanlah sebuah rahasia lagi, dimana uang dapat membeli kerja keras, keterampilan, maupun nilai. Mengapa saya blak-blakkan mengatakan demikian? Karena itulah Indonesia Negeri Kita Tercinta! Dimana uang adalah segalanya. Namun sayangnya.... Sekali lagi, tidak semua orang memiliki itu.
sumber |
Lantas bagaimanakah cara kita agar dapat menuju puncak karir bagaikan Afi Indosiar tadi? Well, banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Mulai dari faktor eksternal dan internal.
Contoh faktor internal yang dapat dikendalikan oleh Anda adalah skill dan attitude. Jika Anda memiliki skill atau keahlian, serta attitude yang positif, maka Anda termasuk orang yang beruntung karena Anda punya peluang lebih besar untuk mengembangkan karier. Baik skill dan attitude bisa dikendalikan oleh para pencari kerja. Skill yang terbatas masih bisa ditingkatkan dan diasah, begitu pula dengan atittude. Ketika sadar Anda masih memiliki sikap yang kurang baik—contohnya, terlalu memelihara gengsi—maka Anda bisa mengambil langkah bijak untuk memperbaiki diri. Lakukan introspeksi sebelum karier Anda terkena dampaknya. [1]
Mungkin gengsi memang nampaknya tidak terlalu penting. Namun tahukah kamu guys, dilansir dari jobplanet.com, ternyata gengsi dapat membuat kita terhambat di dalam perkembangan karir kita. Berikut 4 Hal Bagimana Gengsi Dapat Menghambat Karirmu!
1. Melamar Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Minat
Anda punya passion di bidang kreatif, tapi lebih memilih untuk mengikuti program MT di perusahaan BUMN? Jika skill serta pengalaman Anda mendukung, peluang untuk lolos seleksi BUMN yang ketat itu mungkin cukup besar. Meski begitu, nama perusahaan yang bergengsi belum tentu menjamin Anda akan merasa bahagia bila karier yang dijalani bertentangan dengan minat sesungguhnya. [1]
Di luar sana, cukup banyak orang yang tak lagi berusia muda mengambil langkah besar untuk meninggalkan karier yang sudah mereka bangun demi mengejar passion. Seandainya mereka mengambil keputusan itu lebih awal, kehidupan karier mereka tentu akan lebih membahagiakan, atau bahkan mungkin jauh lebih sukses. [1]
2. Malu Meminta Bantuan Teman Kerja
Percaya atau tidak percaya, orang yang memiliki sifat seperti memang benar adanya. Kamu pun pasti sadar akan hal itu dan pasti menyadarinya, mungkin pada saat di bangku perkuliahan maupun di tempat kerjamu saat ini.
Predikat karyawan berprestasi tentu memberikan rasa bangga bagi banyak orang. Sayangnya, pencapaian tersebut ada kalanya membuat sebagian orang gengsi untuk meminta bantuan rekan kerjanya—terutama yang kualifikasinya dipandang “lebih rendah”. Alih-alih dihormati, karyawan dengan sifat seperti ini justru tak akan disenangi di lingkungan kerjanya. Hal ini akan mempersulit perjalanan karier mereka. [1]
Setinggi apapun jabatan dan ilmu seseorang, serta kesanggupannya untuk bekerja seorang diri; teamwork dalam lingkungan kerja merupakan hal krusial yang tak boleh dilupakan. Karena itu, penting bagi setiap karyawan untuk menyingkirkan ego dan gengsinya, sehingga mereka dapat menciptakan koordinasi tim yang solid demi kemajuan perusahaan. [1]
3. Enggan Mengakui Kesalahan
Meski Anda menguasai suatu bidang pekerjaan, bukan berarti kesalahan sekecil apapun tak akan pernah terjadi. Seandainya Anda salah mengikuti instruksi atasan, Anda tak perlu gengsi untuk mengakuinya. Berusaha mengelak dengan berbagai macam alasan hanya akan membuat Anda terlihat tidak profesional. Jika demikian, jangan harap atasan akan mempercayai Anda untuk memegang tanggung jawab yang lebih besar. [1]
Kendati demikian, toleransi dari atasan jangan Anda anggap sebagai lampu hijau untuk mengulangi kesalahan yang sama. Justru, sepatutnya Anda menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran agar lebih teliti dalam bekerja. [1]
Well, sifat seperti ini sebenarnya cenderung kepada kepribadian kita masing-masing, namun jika kita belajar tentang moral dan tanggung jawab dari sekarang, mungkin kita bisa mencegah hal itu di saat kita kerja nanti maupun telah bekerja. Berubah untuk yang lebih baik.
4. Mengharapkan Gaji dan Jabatan Yang Tidak Sesuai
Percaya diri merupakan salah satu kunci sukses melakukan negosiasi gaji. Tanpa kepercayaan diri, skill dan pengalaman Anda tak akan cukup menjual, sehingga membuat HRD sulit mengabulkan permintaan gaji Anda. Akan tetapi, terlalu percaya diri dengan disertai gengsi yang tinggi juga tak akan membantu Anda mendapatkan pekerjaan idaman. [1]
Kita memang hidup di dunia yang keras dan semua memang membutuhkan uang, bahkan hal yang sangat miris adalah kita harus bayar dulu baru bisa mendapatkan pekerjaan. Sungguh hidup ini memang nestapa... Sungguh jahat itu kehidupan.
Sebagai contoh, Anda seorang lulusan S2 tanpa pengalaman kerja, tapi melamar kerja dengan ekspektasi gaji dan jabatan selevel karyawan senior. Secara umum, gelar akademis tidak serta-merta mendongkrak level seseorang di pasar tenaga kerja. Selain di sektor pemerintahan, sering kali pengalaman kerja lah yang lebih diperhitungkan. Nah, jika Anda mempertahankan gengsi tersebut, Anda akan semakin kesulitan mendapat pekerjaan. [1]
Nah, itulah 4 hal yang dapat membuat karir kita terhambat.
Semoga bermanfaat!
Sumber [1]
No comments