15 Gejala Gangguan Berat Pada Jiwa Anda!

Share:
Gangguan psikologis/mental sangat sering terjadi pada kita. Hanya saja terkadang kita tidak menyadarinya ataupun pura-pura tidak tahu akan hal itu. Faktanya adalah gangguan jiwa berat bukanlah hal yang aneh di zaman yang bisa di bilang zaman edan ini. 

sumber

Dilansir dari dosenpsikologi, Gangguan jiwa berat seringkali didefinisikan oleh berapa lama gangguan tersebut berlangsung dan seberapa jauh kerusakan yang diakibatkannya. Gangguan – gangguan jiwa ini termasuk kelainan yang menunjukkan kelainan psikotik, midaknya schizofrenia dan schizoaffective disorder, dan bentuk – bentuk lebih berat dari kelainan yang lainnya seperti depresi major dan gangguan bipolar. Penyakit yang menampakkan penyimpangan persepsi, delusi, halusinasi, dan tingkah laku yang tidak biasa ini mencerminkan kehilangan kontak dengan dunia nyata, maka kelainan gangguan jiwa ini seringkali disebut kelainan psikotik. [1]

Pengertian Gangguan Jiwa

Penyakit mental atau yang seringkali disebut sebagai gangguan jiwa adalah sebuah penyakit yang menyebabkan gangguan ringan hingga berat pada pikiran atau tingkah laku seseorang, yang menghasilkan ketidak mampuan untuk berfungsi dengan tuntutan dan rutinitas kehidupan sehari – hari. Masalah kesehatan mungkin saja berhubungan dengan stres berat dalam suatu situasi khusus atau serangkaian kejadian. Seperti kanker, diabetes dan penyakit jantung, penyakit mental seringkali juga bersifat fisik sebagaimana emosi dan juga psikologis. [1]

Sedangkan menurut referensi lain, gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia. Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan mental telah berubah sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya, dan saat ini masih terdapat perbdaan tentang definisi, penilaan dan klasifikasi, meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan secara luas. Lebih dari sepertiga orang di sebagian besar negara-negara melaporkan masalah pada satu waktu pada hidup mereka yang memenuhi kriteria salah satu atau beberapa tipe umum dari kelainan mental. [2]

Ilustrasi yang berupa lukisan para penderita gangguan jiwa yang dimasukkan ke rumah sakit jiwa [2]

Penyebab Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa secara lebih rinci pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor resiko berikut ini:

  • Adanya perubahan reaksi kimia pada otak atau neurotransmiter yang berfungsi menyampaikan pesan ke bagian – bagian tubuh dan otak lainnya. Perubahan reaksi kimia ini dapat berpengaruh kepada suasana hati dan mental seseorang.
  • Memiliki keluarga dekat yang juga mengalami riwayat mengalami gangguan jiwa.
  • Terpapar virus, racun, obat – obatan saat masih berada dalam kandungan.
  • Mengalami kejadian yang membuat trauma
  • Mengalami kehidupan yang penuh situasi menekan secara psikologis
  • Mengalami kerusakan pada otak atau penyakit kronis
  • Tidak memiliki teman dan selalu merasa sendirian
  • Sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa. [1]

Tanda-Tanda Gangguan Jiwa Berat

Beberapa yang paling umum dari macam – macam gangguan jiwa berat adalah depresi, bipolar, demensia, schizophrenia dan anxiety disorder. Gejala gangguan jiwa berat bisa termasuk perubahan suasana hati, kepribadian, kebiasaan pribadi atau kemunduran sosial. Gejala lainnya adalah:
  • Perasaan yang tumpul dan datar mengenai semua hal dan terlihat dari wajah yang tidak menunjukkan ekspresi.
  • Menarik diri atau mengasingkan diri dari kehidupan sosial, tidak mau bergaul atau menjalin kontak dengan orang lain dan terlihat suka melamun.
  • Mengalami delusi, atau waham dan keyakinan yang tidak masuk akal dan tidak rasional walaupun telah dibuktikan bahwa keyakinannya tidak rasional, namun penderita tidak bisa digoyahkan dari keyakinannya.
  • Mengalami halusinasi atau pengelabuan pada panca inderanya tanpa adanya rangsangan dari luar , misalnya mendengar suara – suara atau bisikan – bisikan tanpa ada sumber yang nyata.
  • Merasa depresi, sedih atau stress berkepanjangan dan terus menerus.
  • Sulit melakukan pekerjaan atau kegiatan sehari – hari walaupun hal tersebut merupakan kegiatan yang sudah dijalaninya secara rutin sejak lama.
  • Paranoid pada hal – hal biasa yang tidak dicemaskan oleh orang lain.
  • Menyalahgunakan obat – obatan untuk kesenangan atau menghilangkan stres
  • Berpikir untuk melakukan bunuh diri
  • Mengalami kekacauan pada alam pikirannya yang terlihat pada pembicaraan yang kacau dan jalan pikiran yang tidak dapat diikuti oleh orang lain.
  • Gelisah, tidak bisa diam, mengalami kegembiraan berlebihan dan semangat berlebihan.
  • Minim kontak emosional, sulit menjalin percakapan dan sangat pendiam.
  • Tidak dapat berpikir abstrak
  • Tidak memiliki atau kehilangan kehendak, tidak ada inisiatif, usaha, spontanitas, monoton, secara keseluruhan terlihat tidak bersemangat dan pasif.
  • Terjadi perubahan pada pola tidur yang tidak seperti biasanya. [1]

Cara Mengatasinya

Banyak cara yang dapat di lakukan untuk mencegah maupun mengobati gangguan ini.

  • Berdamai dengan penyakit tersebut. Mungkin pada awalnya tanda – tanda gangguan jiwa akan diabaikan, menyangkal, khawatir jika orang lain akan berpikiran buruk, Perasaan ini sangat normal dan karenanya penderita gangguan jiwa beserta keluarga harus berusaha untuk menerima dan berdamai dengannya. Hal itu termasuk mencari tahu mengenai penyakit jiwa yang diderita serta seluk beluknya, juga saling berbagi pengetahuan dengan yang lain.
  • Mengatasi perilaku yang tidak biasa. Tanda yang dapat dilihat pada penyakit jiwa seringkali berupa perilaku dari penderitanya, yang bisa jadi mendadak menjadi sangat diam atau menarik diri. Atau justru mendadak menangis habis – habisan, gelisah atau meledak dalam kemarahan yang luar biasa.
  • Membangun jaringan pendukung. Kapan saja memungkinkan, carilah dukungan dari keluarga dan teman untuk mengatasi gejala gangguan jiwa berat tersebut. Jika situasi yang dialami tidak dapat didiskusikan kepada teman atau keluarga, maka Anda dapat menemukan kelompok pendukung atau mencoba mengatasinya sendiri.
  • Berkonsultasi. Terapi dapat menjadi suatu hal yang sangat penting bagi kedua pihak yang mengalami gangguan jiwa dan juga untuk anggota keluarga. Terapis ilmu jiwa profesional akan dapat menyarankan cara – cara untuk mengatasinya dan juga membantu untuk lebih memahami orang yang mengalami gangguan jiwa berat.
  • Mengambil jeda. Umumnya orang yang mengalami gejala gangguan jiwa berat akan menjadi pusat perhatian keluarganya. Bisa jadi, situasi ini akan menyebabkan anggota keluarga lainnya merasa tersisih dan tidak mendapatkan perhatian. Jika Anda adalah penanggung jawab dalam keluarga, maka Anda perlu menjadwalkan waktu untuk sendiri sesekali, juga meluangkan waktu untuk anggota keluarga yang lain. [1]


Baca juga 10 Pelajaran Hidup dari Albert Einstein

Untuk cara mengobati gangguan jiwa dan cara menyembuhkan gangguan jiwa yang berasal dari gejala gangguan jiwa berat adalah dengan menggunakan kombinasi obat – obatan anti psikosis, anti depresi, obat untuk menstabilkan mood, dan pengobatan untuk anti kecemasan. Penderita gejala gangguan jiwa berat biasanya akan mendapatkan kombinasi dari berbagai metode perawatan seperti psikoterapi, stimulasi otak atau juga mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar akan sangat membantu penderita dalam memulihkan kondisi kejiwaannya selain melakukan pengobatan secara medis. [1]


Semoga bermanfaat!

Sumber [1] [2]

1 comment: